Blog dr.Eki

Kalbefarma – Sebuah tulisan yang dimuat oleh Diabetes Care edisi Maret 2007 menunjukkan bahwa kadar zink yang rendah pada penderita diabetes tipe 2 berusia lanjut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Peneliti dari Finlandia melakukan penilaian mortalitas akibat penyakit jantung koroner dan insidens infark miokard yang berkaitan dengan kadar Zink serum pada 1.050 partisipan berusia antara 45 sampai 64 tahun yang telah didiagnosa menderita diabetes tipe 2 selama 8 tahun.
Dalam pemantauan lanjutan yang dilakukan selama 7 tahun, 156 partisipan meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner dan 254 partisipan mengalami infark miokard fatal maupun non fatal.
Menurut Dr. Minna Soinio dan koleganya dari University of Turku, kadar Zink serum rata-rata pada pria dan wanita yang meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner lebih rendah secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak menderita kelainan jantung tersebut (p= 0,016 untuk pria dan p= 0,022 untuk wanita).
Partisipan yang memiliki kadar zink serum 14,1 µmol/L atau lebih rendah mempunyai risiko penyakit jantung koroner 20,8%, lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki kadar zink serum di atas nilai tersebut yang hanya mempunyai risiko sebesar 12,8%.
Infark miokard non fatal dan fatal pada kelompok tersebut adalah 30,5% dan 22,0% (p = 0,005).
Partisipan yang memiliki kadar zink terendah mempunyai risiko kematian akibat penyakit jantung koroner 1,81 kali lipat dan risiko infark miokard 1,4 kali lipat dibandingkan partisipan yang memiliki kadar zink serum lebih tinggi.
Dr. Soinio dalam laporannya menekankan bahwa penelitian ini dilakukan pada era pra-statin.”Akan sangat menarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kadar zink serum yang rendah terhadap penyakit jantung koroner pada era statin ini.”
Mereka menyimpulkan,” Secara teoritis, hasil penelitian kami mendukung pendapat bahwa suplemen zink dapat bermanfaat dalam mencegah komplikasi aterosklerosis pada pasien diabetes tipe 2.”